Peluang Usaha Mandiri

Friday, June 26, 2009

Pengelompokkan Data dengan SPSS

Seringkali dan biasanya, selain menampilkan ukuran statistik deskriptif dari kumpulan data, kita juga ingin menampilkan distribusi frekuensi dari data tersebut. Jika data sudah dalam bentuk kategori (misalnya pendidikan SD, SLTP,SLTA dst) atau data sudah dikategorikan dalam kelompok-kelompok interval tertentu misalnya pendapatan rendah ( < 1.000.000), menengah (1.000.000 – 2.0000), tinggi (>2.000.000), maka kita dapat secara langsung membuat distribusi frekuensinya dengan SPSS (caranya, lihat tulisan ini).
Tetapi bagaimana jika data belum terkelompok dalam kategori-kategori tertentu ? Tentunya tabel distribusi frekuensinya akan sangat panjang mengikuti keragaman dari nilai-nilai data tersebut. Misalnya kita punya data umur responden penelitian sebagai berikut:

Jika dibentuk tabel distribusi frekuensi dari data diatas, maka akan terbentuk tabel distribusi yang tidak ringkas, sehingga kita akan sulit menarik kesimpulan dari data tersebut, seperti terlihat dibawah ini:

Karenanya, agar tabel distribusi frekuensi menjadi lebih ringkas sehingga mudah diinterpretasikan., data umur dalam contoh kita diatas sebaiknya dikelompokkan terlebih dahulu.
Bagaimana cara mengelompokkan data ini dalam SPSS ?
Sebagai latihan, silakan input terlebih dahulu data umur responden diatas, definisikan nama variabel dengan umur (lihat cara mendefinisikan variabel pada tulisan ini), kemudian klik Transform. Ada dua pilihan dalam mengelompokkan data ini yaitu Recode into Same Variables (kode pengelompokkan akan menindih data asli) dan Recode into Different Variables (kode pengelompokan akan dibuat pada variabel yang baru). Kita pilih saja Recode into Different Variables, maka akan muncul tampilan berikut:

Pindahkan variabel umur yang tadinya ada dikotak sebelah kiri ke kotak sebelah kanan dengan cara mengklik panah arah ke kanan. Kemudian pada kotak Output Variable, untuk Name tuliskan Kel.Umur dan untuk Label tuliskan Kelompok Umur (lihat tampilan diatas), kemudian klik Change.
Selanjutnya, klik Old and New Values, akan muncul tampilan berikut:

Misalnya kita ingin mengelompokkan umur menjadi : < 29, 30 – 39, 40 – 49, dan >49.
Caranya perhatikan tampilan diatas.
Untuk mengelompokkan umur ≤ 29, pada bagian Old Value, klik Range,LOWEST through value, kemudian isikan pada kotak dibawahnya angka 29. Selanjutnya pada bagian New Value, pada kotak Value isikan angka 1, kemudian klik Add (lihat tampilan diatas)
Untuk mengelompokkan umur 30 – 39, pada bagian Old Value, klik Range, kemudian isikan pada kotak dibawahnya angka 30 dan kotak dibawah through angka 39. Selanjutnya pada bagian New Value, pada kotak Value isikan angka 2, kemudian klik Add (lihat tampilan berikut ini)

Dengan cara yang sama, lakukan untuk kelompok umur 40 – 49 (pada New Value beri kode 3).
Selanjutnya untuk kelompok umur ≥ 50, pada bagian Old Value, klik Range value through HIGHEST, kemudian isikan pada kotak dibawahnya angka 50. Selanjutnya pada bagian New Value, pada kotak Value isikan angka 4, kemudian klik Add.
Setelah selesai memberikan kode untuk pengelompokan umur ini, kemudian klik Continue dan OK.
Hasilnya, pada worksheet SPSS kita akan ada tambahan variabel baru yaitu kelompok umur sebagai berikut:

Sekarang kita tinggal memberikan Value Label untuk masing-masing kode pengelompokan umur tersebut dengan kode 1 (≤ 29), kode 2 (30-39), kode 3 (40 – 49), kode 4 (≥ 49). Cara memberikan value label dapat dilihat pada tulisan ini.
Setelah memberikan value label, bentuklah distribusi frekuensi untuk kelompok umur tersebut (lihat cara membuat distribusi frekuensi pada tulisan ini). Output SPSS dari latihan kita adalah sebagai berikut:

16 comments:

  1. terimakasih atas sharing artikelnya gan,.nice..

    ReplyDelete
  2. makasih banyak ya buat sharingnya..
    ngebantu bgt buat skripsi aku :)

    ReplyDelete
  3. kalau pengelompokan data seperti jenjang pendidikan yang bukan berbentuk angka bagaimana?

    ReplyDelete
  4. ass. saya sudah baca dan saya suadah mencoba mengikuti satu persatu..tapi pas di akhir setelah klik countinue tidak bisa ok..apa yang salah ya.. saya menggunakan spss.23 ..mohon solusinya thanks

    ReplyDelete
  5. Anda Kebingungan Dan Kesulitan Menyelesaikan Skripsi, Tesis, Disertasi
    Karena Pusing Mikirin Olah Data Analisis Statistika Dengan SPSS, AMOS
    LISREL, EVIEWS, SMARTPLS, DEA
    Serahkan Dan Percaya Kepada Kami.
    Kami Siap Bantu Anda.
    Olah Data Semarang (Timbul Widodo)
    WA : +62 852-2774-6673
    IG : olahdatasemarang

    ReplyDelete
  6. artikelnya sangat membantu gan thankyou

    ReplyDelete
  7. Anda Kebingungan Dan Kesulitan Menyelesaikan Skripsi, Tesis, Disertasi
    Karena Pusing Mikirin Olah Data Analisis Statistika Dengan ANATES, SPSS, AMOS
    LISREL, EVIEWS, SMARTPLS, DEA
    Serahkan Dan Percaya Kepada Kami.
    Kami Siap Bantu Anda.
    Olah Data Semarang (Timbul Widodo)
    WhatsApp : +6285227746673
    PIN BB : D04EBECB
    IG : @olahdatasemarang

    ReplyDelete
  8. frequency 18 itu mksdnya apa ya gan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu total dari jumlah frequency kelompok 1 sampai 4 gan
      Kelompok 1 : 5
      Kelompok 2 : 5
      Kelompok 3 : 5
      Kelompok 4 : 3
      Dijumlahin jadi 18

      Delete
  9. Bisa bantu buat data SPSS saya gak

    ReplyDelete
  10. Itu pengelompokkan nya terserah kita atau gimana? Mau buat <20 thn dst itu terserah kita aja?

    ReplyDelete
  11. kalo untuk pengelompokan umur ibu,misal usia <20 th ,20-34,>35..kita beri nama apa untuk kelompok usia ibu?

    ReplyDelete
  12. Kenapa kalau umurnya dibuat < 20, 21 - 30, ... , > 60 tidak bisa aktif pada range Lowest dan range Highest nya? Mohon bantuannya..

    ReplyDelete
  13. Olah Data Semarang 2021
    Menerima Jasa Olah Data Analisis Statistika Menggunakan
    SPSS, AMOS, LISREL, Frontier 4.1, EVIEWS, SMARTPLS, STATA
    DEAP 2.1, DLL
    Contact Person WhatsApp
    WA : +6285227746673 (085227746673)
    #olahdatasemarang_2021
    olahdatasemarang_2021

    ReplyDelete