Tabel silang pada dasarnya tidak hanya dapat dibentuk antar dua variabel, tetapi juga dapat dibentuk untuk melihat keterkaitan lebih dari dua variabel. Oleh karenanya, jika pada tulisan sebelumnya kita telah membahas membuat tabel silang untuk dua variabel (silakan baca dulu tulisan tersebut untuk memahami bagian ini), maka sekarang kita akan bahas cara membentuk tabel silang lebih dari dua variabel (untuk kali ini kita lihat terlebih dahulu untuk tiga variabel).
Sebagai latihan, misalnya kita punya data mengenai jenis kelamin (sex), tingkat pendidikan dan pendapatan dari 60 orang responden penelitian.
Jenis kelamin dikode sebagai berikut:
1 = laki-laki
2 = perempuan
Tingkat pendidikan misalnya dikategorikan sebagai:
1 = responden yang berpendidikan SLTP kebawah
2 = responden yang berpendidikan SLTA
3 = responden yang berpendidikan D3 ke atas.
Pendapatan juga kita kelompokkan atas tiga yaitu:
1 = pendapatan rendah (kurang dari Rp. 1.000.000)
2 = pendapatan menengah ( Rp. 1.000.000 – 3.000.000)
3 = pendapatan tinggi ( diatas Rp 3.000.000)
( Catatan: jika data yang dimiliki masih berupa data mentah (belum dikelompokkan), kita dapat mengelompokkannya dengan SPSS. Baca tulisan ini).
Data jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pendapatan responden tersebut diberikan di bawah ini (Catatan: input data di bawah ini sebenarnya hanya terdiri dari tiga kolom. Kolom pertama adalah jenis kelamin, kolom kedua adalah pendidikan dan kolom ketiga adalah pendapatan. Mengingat keterbatasan halaman, tampilan dibawah dipotong jadi dua, seakan-akan jadi enam kolom. Karenanya, jika anda menginput ke SPSS, tetap jadikan hanya tiga kolom).
Setelah menginput data tersebut (atau bisa juga sebelum menginput data ), berilah value label untuk masing-masing kategori variabel yaitu untuk jenis kelamin: 1 (laki-laki), 2 (perempuan), untuk pendidikan: 1 (=< SLTP), 2(SLTA), 3(>= D3), sedangkan untuk pendapatan: 1 (rendah), 2(menengah), 3(tinggi). Cara memberikan value label, silakan baca tulisan ini.
Selanjutnya, klik Analyze > Descriptive Statistics > Crosstabs. Akan muncul tampilan berikut:
Masukkan variabel Pendapatan ke kotak Row(s), Variabel Pendidikan ke kotak Column(s) serta Variabel Sex ke kota Layer 1of 1. (Catatan: ini hanya salah satu contoh cara mengkombinasikan penempatan Row,column dan layer nya. Sebagai latihan silakan diganti-ganti dan lihat bentuk outputnya)
Selanjutnya klik Cells, akan muncul tampilan berikut:
Ada beberapa pilihan pada tampilan Cell Display diatas. Untuk kepentingan latihan saat ini, silakan klik saja Observed dan Column.
Pilihan Observed bertujuan untuk menampilkan frekuensi data sebenarnya, pilihan Row bertujuan untuk menampilkan persentase baris, column untuk persentase kolom dan total untuk persentase total dalam tabel silang.
Selanjutnya, klik Continue dan klik OK. Akan muncul output tabel silang sebagai berikut:
Contoh cara membacanya:
Dari output SPSS, Count adalah frekuensi dari data yang diamati (observed). Cara membacanya, misalnya angka 7 pada baris pertama kolom pertama dari tabel diatas berarti bahwa terdapat 7 responden laki-laki dengan pendidikan =< SLTP yang berpendapatan rendah.
% within Pendidikan adalah persentase kolom dari tabel silang ini. Misalnya angka 77.8% (baris kedua kolom pertama) dari tabel diatas adalah berasl dari (7/9) x 100%. Cara membacanya adalah dari total responden laki-laki yang berpendidikan SLTP ke bawah (sebanyak 9 orang), 77,8 persen diantaranya berpendapatan rendah.
Ok, sekian dulu. Pada tulisan berikutnya akan kita bahas tabel silang dalam kasus empat variabel (karena sedikit berbeda cara menginput perintahnya serta bentuk tampilannya).
Sebagai latihan, misalnya kita punya data mengenai jenis kelamin (sex), tingkat pendidikan dan pendapatan dari 60 orang responden penelitian.
Jenis kelamin dikode sebagai berikut:
1 = laki-laki
2 = perempuan
Tingkat pendidikan misalnya dikategorikan sebagai:
1 = responden yang berpendidikan SLTP kebawah
2 = responden yang berpendidikan SLTA
3 = responden yang berpendidikan D3 ke atas.
Pendapatan juga kita kelompokkan atas tiga yaitu:
1 = pendapatan rendah (kurang dari Rp. 1.000.000)
2 = pendapatan menengah ( Rp. 1.000.000 – 3.000.000)
3 = pendapatan tinggi ( diatas Rp 3.000.000)
( Catatan: jika data yang dimiliki masih berupa data mentah (belum dikelompokkan), kita dapat mengelompokkannya dengan SPSS. Baca tulisan ini).
Data jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pendapatan responden tersebut diberikan di bawah ini (Catatan: input data di bawah ini sebenarnya hanya terdiri dari tiga kolom. Kolom pertama adalah jenis kelamin, kolom kedua adalah pendidikan dan kolom ketiga adalah pendapatan. Mengingat keterbatasan halaman, tampilan dibawah dipotong jadi dua, seakan-akan jadi enam kolom. Karenanya, jika anda menginput ke SPSS, tetap jadikan hanya tiga kolom).
Setelah menginput data tersebut (atau bisa juga sebelum menginput data ), berilah value label untuk masing-masing kategori variabel yaitu untuk jenis kelamin: 1 (laki-laki), 2 (perempuan), untuk pendidikan: 1 (=< SLTP), 2(SLTA), 3(>= D3), sedangkan untuk pendapatan: 1 (rendah), 2(menengah), 3(tinggi). Cara memberikan value label, silakan baca tulisan ini.
Selanjutnya, klik Analyze > Descriptive Statistics > Crosstabs. Akan muncul tampilan berikut:
Masukkan variabel Pendapatan ke kotak Row(s), Variabel Pendidikan ke kotak Column(s) serta Variabel Sex ke kota Layer 1of 1. (Catatan: ini hanya salah satu contoh cara mengkombinasikan penempatan Row,column dan layer nya. Sebagai latihan silakan diganti-ganti dan lihat bentuk outputnya)
Selanjutnya klik Cells, akan muncul tampilan berikut:
Ada beberapa pilihan pada tampilan Cell Display diatas. Untuk kepentingan latihan saat ini, silakan klik saja Observed dan Column.
Pilihan Observed bertujuan untuk menampilkan frekuensi data sebenarnya, pilihan Row bertujuan untuk menampilkan persentase baris, column untuk persentase kolom dan total untuk persentase total dalam tabel silang.
Selanjutnya, klik Continue dan klik OK. Akan muncul output tabel silang sebagai berikut:
Contoh cara membacanya:
Dari output SPSS, Count adalah frekuensi dari data yang diamati (observed). Cara membacanya, misalnya angka 7 pada baris pertama kolom pertama dari tabel diatas berarti bahwa terdapat 7 responden laki-laki dengan pendidikan =< SLTP yang berpendapatan rendah.
% within Pendidikan adalah persentase kolom dari tabel silang ini. Misalnya angka 77.8% (baris kedua kolom pertama) dari tabel diatas adalah berasl dari (7/9) x 100%. Cara membacanya adalah dari total responden laki-laki yang berpendidikan SLTP ke bawah (sebanyak 9 orang), 77,8 persen diantaranya berpendapatan rendah.
Ok, sekian dulu. Pada tulisan berikutnya akan kita bahas tabel silang dalam kasus empat variabel (karena sedikit berbeda cara menginput perintahnya serta bentuk tampilannya).
tanks pengetahuannya
ReplyDelete